Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

PRODUKTIVITAS PENGARANG DALAM ROTASI ZAMAN

Esai Khairul Mufid yang berjudul, Spionase Ketahanan Pengarang , pada Minggu Pagi, 1 Juni 2015, menggelitikku. Setelah membacanya, saya membayangkan raut wajah penulis roman Siti Nurbaya , Marah Rusli, penulis Salah Asuhan, Abdul Muis dan penulis Belenggu Armijn Pane. Lamat-lamat wajahnya timbul tenggelam dalam bayangan, seperti pesan masuk di alat komunikasi canggih samartphone; abad ini. Saya sepakat bahwa jenuh seperti raksasa—dalam negeri dongeng—yang mengejar manusia. Namun usia tidak menjadi alasan sepenuhnya bahwa penulis yang telah uzur tidak produktif lagi. Apalagi menjadi apologi seperti sentilan Jakob Sumardjo yang dianggap mutlak oleh Mufid dalam esainya, Sastra Indonesia Modern, Sastra Pubertas. Yaitu penulis sastra yang hanya produktif di usia 17-26 dan mengasing setelah usia 30-40 atau pansiun dari jagat kesusastraan. Kalau saya memahami, sentilan Jakob merupakan harapan akan adanya kajian lebih jauh proses kreatif dari masa ke masa. Bukan tidak produktifnya sa

POSITIVISME SASTRA EKSIL

Tahun 1965-1966 adalah titik tumpu peluru politik yang meresonansi buku-buku sejarah Indonesia. Kekuatan dua ideologi politik yang saling bertubruk kemudian meledak dan dikenal G 30 S, menewaskan banyak orang, mengasingkan banyak orang—ke dalam penjara atau ke luar negara—dan mengkeruhkan suasana kehidupan berpolitik, beragama, dan berbudaya sekalipun. Suasana mencekam menjadi titik balik terhadap istilah kebudayaan yang dikenal sastra eksil atau sastra rantau. Sastra eksil ialah sastra yang ditulis oleh orang-orang Indonesia yang terbuang secara sosiologis dan geografis. Kerena ketidaksepahaman ideologi politik, mereka was-was untuk meneruskan hidup di tanah air sendiri. Takut dipenjara dengan berbagai siksa atau bahkan dibunuh secara seporadis menjadi alasan mereka minggat dan memilih menetap di Eropa bagian barat, khususnya Belanda. Kejadian itu telah berlalu dan menjadi catatan penting bagi masa depan bangsa ini. Mereka, para sastrawan yang menetap di luar negara Indonesia,