Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Berburu Gerimis di Kota Tua

Gambar
Judul              : Gerimis di Atas Kertas Penulis          : A. S. Rosyid Penerbit         : basabasi Cetakan         : September 2017 Tebal              : 200 hlm; 14 x 20 cm ISBN               : 978-602-6651-30-3       M embaca Gerimis di Atas Kertas,  karya A.S. Rosyid ini, saya diajak mengenal Lombok yang sekarang. Bukan lombok abad ke-14 ketika kerajaan Selaparang digagas oleh Raden Maspahit. Atau Lombok abad ke-16 ketika tumbuh banyak kerajaan di bawah kendali Selaparang, diantaranya Sokong, Bayan, Pejanggik, Langko, Suradadi, dan Parwa.      Apa lagi Lombok yang menurut banyak sejarah mengalami kesakitan berabad-abad di masa lalu. Misalnya, Lombok ketika tahun tragedi bangsa ini, yakni 31 Desember 1965, dimana terjadi konflik antara suku Sasak dan suku China dengan sentimin PKI. Atau Lombok era reformasi yang mengalami gejolak sosial karena konflik suku dan agama, tepatnya 17 Januari 2000 itu. Bukan! Tapi, Gerimis di Atas Kertas adalah wajah Lombok yang

USAHA JOSÉ SARAMAGO MENGALAHKAN TUHAN

Judul               : Kain Penulis             : José Saramago Penerjemah      : An Ismanto Penerbit            : Basabasi Cetakan           : Desember 2017 Tebal               : 192 hlm, 14 x 20 cm ISBN                 : 978-602-6651-57-0 José Saramago bagi saya, meminjam salah satu pernyataan Eva Hoffman—Hirsch, 2012—sebagai the hange generation atau the guardianship of the holocaust. Dengan artian, sebagai generasi selanjutnya yang tidak mengalami kekejaman Tuhan secara langsung terhadap manusia di masa lalu. Namun, ia dapat menuliskan pengelaman kelam tersebut seolah pengalamannya sendiri. Tidak bisa dipungkiri, ia menggali kisah “kekejaman” Tuhan kepada nabi-nabi, kepada kaum atau suku yang pernah dimusnahkan, hingga pada realitas sentimentil, seperti seks, dari dalam Alkitab, khususnya Perjanjian Lama ( old statement). Dari novel pertamanya yang berjudul A Gospel According to Jesus Christ (1991), yang menceritakan kehidupan Yesus, jauh bersebrangan dengan

JUNGKIR BALIK MEMBACA EKO TRIONO

Judul               : Kamu Sedang Membaca Tulisan Ini Penulis             : Eko Triono Penerbit           : Basabasi Cetakan           : Desember 2017 Tebal               : 220 Hlm; 14 x 20 cm ISBN               : 987-602-6651-67-9 Membaca antologi cerpen terbaru Eko Triono (selanjutnya dibaca ET) ini, teringat dengan salah satu ceramah Umar Kayam di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada akhir tahun 1970, yang berjudul “ Penghayatan Seni dan Eksplorasi Seni; Dua Wajah Dalam Kehidupan Kebudayaan Kita. ” Yang sedikit banyak berbicara mengenai sastra Indonesia kontemporer yang seharusnya selalu dihayati dan dieksplorasi dengan sungguh-sunguh. Kira-kira begini pemahaman saya tentang ceramah itu, dengan mengutip Richard Kostelanetz, bahwa sastra Indonesia kontemporer ialah sastra yang coba memahami sifat radikal masa kini, baik dalam hal bentuk dan isi, di samping hasrat radikal yang menunjukkan hasrat abadi dalam diri manusia dan di dalam warisan sejarah kebudayaan yang terus b

ALKUDUS DAN TUHAN YANG TAK PERLU DIBELA

Judul               : Alkudus Penulis             : Asef Saeful Anwar Penerbit           : Basabasi Cetakan           : April 2017 Tebal               : 268 hlm; 14x20 cm ISBN               : 978-602-61160-0-0 “Burung-burung tidak terbang dengan sayapnya mereka, melainkan terbang dengan kekuatan hasrat mereka. Ikan tidak berenang dengan tubuh mereka, melainkan berenang dengan kekuatan hasrat mereka. Dan ketika orang mempunyai hasrat untuk berenang, ia akan berenang seperti se ekor ikan,” begitulah aforisma Hazrat Inayat Khan dalam Dimensi Mistik Musik dan Bunyi (2002). “Kekuatan hasrat” dari Hazrat ini sedikit banyak akan menjadi resonansi dalam membaca novel Alkudus karya Asef Saeful Anwar. Dengan berhasrat Asef Saeful Anwar meredefinisi, atau bahkan merejuvinasi agama yang akhir-akhir ini tak ubahnya misil bagi kehidupan manusia. Alkudus seolah novel, seolah kitab yang dibubuhkan ajaran penting dan patut dipertimbangkan. Atau hanya sebatas lelucon, kegilaan, atau